Hendak Tawuran, Polisi Ciduk Belasan Siswa SMP
Rabu 10-05-2017,03:38 WIB
KUNINGAN - Satuan Shabara Polres Kuningan berhasil mengamankan belasan pelajar yang masih duduk di bangku SMP. Hal itu lantaran mereka bergerombol di taman kota Winduhaji diduga akan melakukan tawuran.
|
Siswa SMP diamankan Polisi. Foto: Aleh/Rakyat Cirebon |
Saat diperiksa, dari tangan pelajar tersebut didapati senjata tajam, tiga gir motor. Mereka pun terlihat pasrah bahkan ada yang sampai menangis ketika digelandang ke Mapolres Kuningan.
Kasat Shabara Polres Kuningan AKP A Setiaji melalui Kanit Turjawali Ipda E Sujana mengatakan, sebanyak 15 siswa SMP di Kecamatan Garawangi ketika itu berkumpul di Jalan raya Winduhaji tepatnya di tamankota samping rumah mantan Bupati Kuningan H Aang Hamid SUganda, Selasa (9/5) usai UN.
Gerak-gerik mereka mencurigakan, seperti hendak tawuran. Melihat ada gelagat yang aneh, polisi yang ketika itu tengah berpatroli langsung mendatangi mereka.
Kepada petugas, sejumlah remaja itu malah berkelit dan memeberikan keterangan yang aneh-aneh, seperti akan jalan-jalan dan pulang cepat.
“Ternyata, setelah kami periksa ditas mereka ada sabuk berkepala gear dan senjata tajam. Saat itu mereka kami bawa ke Mapolres,” ujar E Sujana.
Oleh polisi, selanjutnya belasan pelajar tersebut pun akan dibina. Sementara untuk yang kedapatan membawa senjata tajam akan diproses lebih lanjut. “Barang bukti yang kami dapatkan adalah senjata tajam berupa satu buah celurit dan tiga enam sabuk berkepala gear,” katanya.
Sementara itu, Kasat Shabara Polres Kuningan AKP Suriadi menambahkan, dari belasan siswa tersebut beberapa akan dipanggil orang tua dan guru. Hal itu agar pelajar tidak mengulangi perbuatannya.
“Siswa tersebut akan dikembalikan jika orang tua menjemputnya sendiri dan membuat surat tak akan mengulangi hal itu lagi,” ujarnya.
Suriadi menjelaskan pihaknya telah berkordinasi dengan beberapa SMP yang ada di kawasan wilayah hokum Polres Kuningan agar tidak melakukan aksi corat-coret sehabis ujian.
“Sebagai antisipasi kita sudah berkoordinasi sosialisasi dan himbauan untuk menghindari aksi coret seragam yang biasanya berujung dengan tawuran,” tandasnya.
Salah seorang pelajar Rivan warga Purwasari Kecamatan Garawangi yang membawa gear sepeda motor mengaku sudah dibawa sejak berangkat ke sekolah, usai UN dirinya bersama teman-temannya berkumpul di taman kota Winduhaji.
“Gear ini untuk jaga-jaga saja pak, tidak ada niat untuk mencari keributan,” kilahnya. (ale)
Sumber: